Ciri-ciri dan Gejala Diabetes

Diabetes adalah suatu kondisi kompleks yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Berikut ini adalah beberapa ciri umum yang terkait dengan diabetes:

  • Predisposisi genetik: Riwayat keluarga memainkan peran penting dalam perkembangan diabetes. Jika Anda memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita diabetes, Anda beresiko lebih tinggi terkena kondisi ini.
  • Resistensi insulin: Pada diabetes tipe 2, sel-sel menjadi resisten terhadap efek insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk membantu mengatur kadar gula darah. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar gula darah dari waktu ke waktu.
  • Respons autoimun: Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel beta penghasil insulin dalam pankreas. Hal ini menyebabkan produksi insulin sedikit atau tidak ada sama sekali, sehingga menyebabkan kadar gula darah tinggi.
  • Obesitas: Kelebihan berat badan terutama di sekitar perut merupakan faktor risiko yang signifikan untuk diabetes tipe 2. Obesitas berkontribusi terhadap resistensi insulin dan disfungsi metabolik.
  • Gaya hidup tidak aktif: Kurangnya aktivitas fisik dan perilaku kurang gerak meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Olahraga teratur membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan kontrol gula darah.
  • Pola makan yang tidak sehat: Diet tinggi makanan olahan, karbohidrat olahan, gula dan lemak jenuh dapat berkontribusi pada perkembangan diabetes tipe 2. Diet yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan protein tanpa lemak dapat membantu menurunkan risikonya.
  • Usia: Risiko diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 45 tahun. Namun, prevalensi diabetes tipe 2 pada individu yang lebih muda, termasuk anak-anak dan remaja meningkat karena meningkatnya angka obesitas dan gaya hidup yang tidak aktif.
  • Etnis: Kelompok etnis tertentu, termasuk Afrika-Amerika, Hispanik/Latino-Amerika, penduduk asli Amerika, Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik, memiliki prevalensi diabetes yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Kaukasia. Genetika, faktor gaya hidup dan kesenjangan sosial ekonomi berkontribusi terhadap perbedaan ini.
  • Diabetes gestasional: Wanita yang mengalami diabetes gestasional selama kehamilan memiliki peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari. Anak-anak mereka juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas dan diabetes tipe 2.
  • Kondisi medis lainnya: Kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), hipertensi dan penyakit kardiovaskular dikaitkan dengan peningkatan resiko diabetes tipe 2.
 

Memahami ciri-ciri dan faktor resiko ini dapat membantu individu mengambil tindakan pencegahan, seperti menerapkan gaya hidup sehat, menjaga berat badan yang sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, sebelum munculnya beberapa gejala diabetes seperti:

  • Sering buang air kecil: Kelebihan gula dalam darah dapat menyebabkan ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring dan menyerap kelebihan glukosa. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan buang air kecil terutama pada malam hari (nokturia).
  • Sering merasa haus: Karena Anda lebih sering buang air kecil, Anda dapat mengalami dehidrasi sehingga menyebabkan rasa haus yang meningkat.
  • Sering merasa lapar: Tanpa insulin yang cukup untuk memindahkan gula ke dalam sel, otot dan organ tubuh Anda akan kehabisan energi. Hal ini memicu rasa lapar yang hebat meskipun sudah makan.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan: Meskipun makan lebih banyak dari biasanya untuk meredakan rasa lapar, berat badan Anda bisa turun. Tanpa kemampuan untuk memetabolisme glukosa, tubuh menggunakan bahan bakar alternatif yang tersimpan dalam otot dan lemak yang menyebabkan penurunan berat badan.
  • Sering merasa kelelahan: Jika sel-sel Anda kekurangan gula, Anda mungkin menjadi lelah dan mudah tersinggung.
  • Penglihatan kabur: Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan cairan ditarik dari lensa mata Anda sehingga memengaruhi kemampuan Anda untuk fokus dengan jelas.
  • Luka lambat sembuh atau sering mengalami infeksi: Diabetes mempengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk menyembuhkan dan melawan infeksi.
  • Kesemutan atau mati rasa pada tangan atau kaki: Kelebihan gula dalam darah dapat menyebabkan kerusakan saraf yang menyebabkan kesemutan, mati rasa atau sensasi terbakar pada tangan dan kaki.
  • Infeksi berulang: Diabetes dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga Anda lebih rentan terhadap infeksi seperti infeksi saluran kemih, infeksi jamur dan infeksi kulit.

Penting untuk diperhatikan bahwa sebagian penderita diabetes tipe 2 mungkin tidak mengalami gejala apapun pada awalnya atau gejalanya mungkin ringan dan tidak diketahui selama bertahun-tahun. Pemeriksaan rutin dengan menggunakan alat tes gula darah mandiri dari FamilyDr.  (Blood Glucose Monitoring System) sangat penting untuk deteksi dini agar mengurangi resiko terkena diabetes. Anda tidak perlu khawatir saat pertama kali menggunakan alat tersebut karena tim kami akan memandu Anda melalui fitur chat WhatsApp Official FamilyDr. dan produk tersebut dapat Anda dapatkan di apotek serta modern store terdekat hingga marketplace favorit Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *